Gerhana Matahari, Tahun Kabisat, dan 1 Tahun Senilai 354 Hari

Gerhana Matahari, Tahun Kabisat, dan 1 Tahun Senilai 354 Hari


Untuk membuktikan bahwa 1 tahun yang benar itu 365 hari atau 354 hari,  kita bisa meneliti gerak "semu" tahunan matahari, perhitungan perubahan musim, peristiwa terjadinya gerhana bulan maupun gerhana matahari.

Kita buktikan mana yang sesuai dengan fakta alam dengan cara konversi tanggal masehi ke tanggal hijriyah saat terjadi gerhana matahari.


Kalender Masehi  Kalender Hijriyah

  1 Juli  2000  28 Rabiul Awal 1421

21 Juni 2001  29 Rabiul Awal 1422

10 Juni 2002  28 Rabiul Awal 1423

31 Mei 2003   29 Rabiul Awal 1424


19 April 2004     29 Safar 1425

  8 April 2005     28 Safar 1426

29 Maret 2006   29 Safar 1427

19 Maret 2007   29 Safar 1428


 7 Februari 2008  29 Muharam 1429

26 Januari 2009  29 Muharam 1430

15 Januari 2010  29 Muharam 1431

  4 Januari 2011  29 Muharam 1432


25 November 2011 29 Dzulhijah 1432

13 November 2012 28 Dzulhijah 1433

  3 Novembr  2013  29 Dzulhijah 1434

23 Oktober    2014  28 Dzulhijah 1435


13 Septembr 2015 29 Dzulqoidah 1436

  1 Septembr 2016 29 Dzulqoidah 1437

21 Agustus   2017 28 Dzulqoidah 1438

11 Agustus   2018 29 Dzulqoidah 1439


Data menunjukkan:

1. Terjadinya gerhana matahari terdapat pergeseran sekitar 11 hari dan ini terbukti pada kalender masehi gregorian dan konsisten perubahannya.

2. Terjadinya gerhana matahari selalu konsisten setiap 4 tahunan dari kalender hijriyah pada bulan Hijriyah yang sama secara teratur, sebagai bukti  keteraturannya terhadap kalender hijriyah dengan jumlah 354 hari dalam 1 tahunnya.

3. Perubahan paket 4 tahunan dari gerhana bulan ke paket 4 tahunan pada kalender hijriyah membuktikan tahun kabisat terjadi tiap 4 tahun, sebagaimana orang romawi kuno menyakini dan menerapkan tahun kabisat tiap 4 tahun pada kalender romawi dengan melihat matahari terlambat satu hari saat awal musim semi.

4. Satu hari dari tahun kabisat memberikan dampak berubahnya peristiwa gerhana matahari dari paket 4 tahunan ke paket 4 tahunan berikutnya.

5. Tahun akhir dari pergantian paket 4 tahunan gerhana matahari memberi bukti bahwa tidak selalu bisa dibagi 100 dan 4 seperti 2003, 2007, 2011, 2014, 2018, hal itu menunjukkan bahwa 100 dan 4 merupakan asumsi saja dari aturan kabisat gregorian tanpa dasar ilmiah.

6. Ilmu matematika barisan dan deret.

1  2  3   4  5   6  7  8  9  10

*A*  B  C  D  E  F  G  H  I   J     2052

a   b  c  d   e  f   g   h  i    j 


1  2  3   4  5   6  7  8  9  10

K  L  *A*  B  C  D  E  F  G   H     2053

a   b  c  d   e  f   g   h  i    j 


1  2  3   4  5   6  7  8  9  10

I  J   K   L  *A*  B  C  D  E  F     2054

a   b  c  d   e  f   g   h  i    j 


1  2  3   4  5   6  7  8  9  10

G  H  I   J   K  L  *A*  B  C  D    2055

a   b  c  d   e  f   g   h  i    j


Ada 3 bagian yaitu 10 angka, 12 huruf kapital dan 10 huruf kecil. Terlihat angka dan huruf kecil selalu teratur karena banyaknya bilangan dan huruf kecil berjumlah sama yaitu 10, sedangkan huruf kapital bergeser karena banyaknya huruf kapital melebihi yang lain yaitu 12. Hal ini juga menunjukkan bahwa gerhana matahari teratur terhadap kalender hijriyah memiliki kesamaan jumlah hari yaitu 354, sedangkan Kalender Masehi gregorian  bergeser terhadap keduanya karena kelebihan jumlah hari dan berjumlah hari yaitu 365.

7. Kira-kira untuk memprediksikan terjadinya gerhana matahari berikutnya akan lebih mudah mana dengan kalender masehi gregorian atau kalender hijriyah setelah tahu pola tanggal terjadinya gerhana matahari.

Comments

Popular posts from this blog

Konversi Koordinat Cartesius dan Koordinat Kutub Matematika

Pipa Organa Terbuka dan Tertutup