Efek Doppler pada Bintang, Bukti Bumi Tidak Berputar dan Tidak Bergerak
Efek Doppler pada Bintang, Bukti Bumi Tidak Berputar dan Tidak Bergerak
Efek Doppler pada bintang adalah fenomena perubahan panjang gelombang cahaya yang dipancarkan oleh bintang akibat pergerakan bintang tersebut relatif terhadap pengamat. Efek Doppler ini dapat digunakan untuk mengukur kecepatan radial bintang, yaitu kecepatan bintang menuju atau menjauhi pengamat.
Ketika bintang bergerak menuju pengamat, panjang gelombang cahaya yang dipancarkannya akan berkurang, sehingga cahaya tersebut akan bergeser ke arah biru (disebut blueshift). Sebaliknya, ketika bintang bergerak menjauhi pengamat, panjang gelombang cahaya yang dipancarkannya akan bertambah, sehingga cahaya tersebut akan bergeser ke arah merah (disebut redshift).
Yang menjadi sumber optik itu bumi atau matahari?
Yang menghasilkan cahaya sendiri itu bumi atau matahari?
Yang menjadi bintang itu bumi atau matahari?
Pengamatnya itu di bumi atau di matahari?
A. Ketika bintang aldabaran diamati maka disimpulkan bintang aldabaran yang bergerak mendekati/menjauhi pengamat (bumi). Karena cahaya yang dipancarkan bintang aldabaran hanya kecil untuk dilihat oleh mata pengamat maka pengamat membutuhkan alat ukur yang baik.
B. Ketika bintang matahari yang diamati maka disimpulkan bintang matahari yang bergerak mendekati/menjauhi pengamat (bumi). Karena bintang matahari menghasilkan cahaya yang besar, maka pengamat bisa mengamati perubahan warna langit tanpa bantuan alat ukur.
Skema pengamatan 1:
Bintang aldabaran - atmosfer - pengamat di bumi
Skema pengamatan 2:
Bintang matahari - atmosfer- pengamat di bumi.
1. Ketika Matahari terbit, cahayanya harus melewati atmosfer Bumi yang lebih tebal, sehingga cahaya tersebut mengalami penyebaran dan pemilihan panjang gelombang. Panjang gelombang yang lebih pendek, seperti biru dan ungu, disebarkan lebih banyak daripada panjang gelombang yang lebih panjang, seperti merah dan oranye. Hal ini menyebabkan langit tampak kemerahan pada saat Matahari terbit.
2. Namun, ketika Matahari semakin tinggi di langit, cahayanya harus melewati atmosfer yang lebih tipis, sehingga penyebaran cahaya menjadi kurang. Panjang gelombang yang lebih pendek, seperti biru, menjadi lebih dominan, sehingga langit tampak biru.
Ketika pagi hari, saat matahari terbit di langit sebelah timur akan tampak kemerahan, sementara langit di atas pengamat atau agak ke barat dari pengamat sudah tampak biru karena cahaya matahari sudah sampai terlebih dahulu daripada bintang mataharinya. Langit akan lebih tampak kebiruan setelah bintang matahari sampai di atas pengamat pada tengah hari (dhuhur). Demikian pula ketika sore hari, bintang matahari terbenam terlihat langit di sebelah barat tampak kemerahan, sementara langit di atas pengamat atau di sebelah timur dari posisi pengamat masih kebiruan. Hal ini menunjukkan bahwa Bintang mataharilah yang bergerak mendekati atau menjauhi pengamat (bumi) BUKAN pengamat (bumi) yang bergerak dan berputar mendekati atau menjauhi bintang matahari karena teorinya Efek Doppler pada Bintang BUKAN Efek Doppler pada Pengamat. Hal ini menunjukkan BUKANLAH bumi yang bergerak dan berputar/berotasi dengan maksud agar bumi yang dianggap mendekati atau menjauhi dari matahari dan bertolakbelakang teorinya bahwa pengamat ada di bumi bukan matahari dan yang menjadi bintang adalah matahari bukan bumi.
Comments
Post a Comment