Peredaran Matahari dan Bulan Sebagai Petunjuk Waktu Jam dan Tanggal Hari Berdasarkan Pemahaman Fisika
Matahari dan Bulan dalam Al Qur'an memberi petunjuk tentang perhitungan waktu berdasarkan pemahaman Fisika.
A. Matahari dan Bulan Bergerak atau Berjalan
1. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
فَا لِقُ الْاِ صْبَا حِ ۚ وَ جَعَلَ الَّيْلَ سَكَنًا وَّا لشَّمْسَ وَا لْقَمَرَ حُسْبَا نًا ۗ ذٰلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِ
faaliqul-ishbaah, wa ja'alal-laila sakanaw wasy-syamsa wal-qomaro husbaanaa, zaalika taqdiirul-'aziizil-'aliim
"Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketetapan Allah Yang Maha Perkasa, Maha Mengetahui."
(QS. Al-An'am 6: Ayat 96)
2. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَآءً وَّا لْقَمَرَ نُوْرًا وَّقَدَّرَهٗ مَنَا زِلَ لِتَعْلَمُوْا عَدَدَ السِّنِيْنَ وَا لْحِسَا بَ ۗ مَا خَلَقَ اللّٰهُ ذٰلِكَ اِلَّا بِا لْحَـقِّ ۚ يُفَصِّلُ الْاٰ يٰتِ لِقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَ
huwallazii ja'alasy-syamsa dhiyaaa`aw wal-qomaro nuurow wa qoddarohuu manaazila lita'lamuu 'adadas-siniina wal-hisaab, maa kholaqollaahu zaalika illaa bil-haqq, yufashshilul-aayaati liqoumiy ya'lamuun
"Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui."
(QS. Yunus 10: Ayat 5)
3. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يُوْلِجُ الَّيْلَ فِى النَّهَا رِ وَيُوْلِجُ النَّهَا رَ فِى الَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَا لْقَمَرَ ۖ كُلٌّ يَّجْرِيْۤ اِلٰۤى اَجَلٍ مُّسَمًّى وَّاَنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
a lam taro annalloha yuulijul-laila fin-nahaari wa yuulijun-nahaaro fil-laili wa sakhkhorosy-syamsa wal-qomaro kullui yajriii ilaaa ajalim musammaw wa annalloha bimaa ta'maluuna khobiir
"Tidakkah engkau memperhatikan, bahwa Allah memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan Dia menundukkan matahari dan bulan, masing-masing beredar sampai kepada waktu yang ditentukan. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan."
(QS. Luqman 31: Ayat 29)
4. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
يُوْلِجُ الَّيْلَ فِى النَّهَا رِ وَيُوْلِجُ النَّهَا رَ فِى الَّيْلِ ۚ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَا لْقَمَرَ كُلٌّ يَّجْرِيْ لِاَ جَلٍ مُّسَمًّى ۗ ذٰ لِكُمُ اللّٰهُ رَبُّكُمْ لَـهُ الْمُلْكُ ۗ وَا لَّذِيْنَ تَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِهٖ مَا يَمْلِكُوْنَ مِنْ قِطْمِيْرٍ ۗ
yuulijul-laila fin-nahaari wa yuulijun-nahaaro fil-laiil, wa sakhkhorosy-syamsa wal-qomaro kulluy yajrii li`ajalim musammaa, zaalikumullohu robbukum lahul-mulk, wallaziina tad'uuna ming duunihii maa yamlikuuna ming qithmiir
"Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing beredar menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu, milik-Nya-lah segala kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tidak mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari."
(QS. Fatir 35: Ayat 13)
5. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضَ بِا لْحَقِّ ۚ يُكَوِّرُ الَّيْلَ عَلَى النَّهَا رِ وَيُكَوِّرُ النَّهَا رَ عَلَى الَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَا لْقَمَرَ ۗ كُلٌّ يَّجْرِيْ لِاَ جَلٍ مُّسَمًّى ۗ اَ لَا هُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفَّا رُ
kholaqos-samaawaati wal-ardho bil-haqq, yukawwirul-laila 'alan-nahaari wa yukawwirun-nahaaro 'alal-laili wa sakhkhorosy-syamsa wal-qomar, kulluy yajrii li`ajalim musammaa, alaa huwal-'aziizul-ghoffaar
"Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia memasukkan malam atas siang dan memasukkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah! Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Pengampun."
(QS. Az-Zumar 39: Ayat 5)
6. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اَلشَّمْسُ وَا لْقَمَرُ بِحُسْبَا نٍ ۙ
asy-syamsu wal-qomaru bihusbaan
"Matahari dan bulan beredar menurut perhitungan,"
(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 5)
B. Peredaran Matahari Sebagai Petunjuk Waktu Jam
Peredaran Matahari menunjukkan sebagai waktu jam dari suatu hari bukan tanggal dari suatu hari.
1. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اَقِمِ الصَّلٰوةَ لِدُلُوْكِ الشَّمْسِ اِلٰى غَسَقِ الَّيْلِ وَقُرْاٰ نَ الْـفَجْرِ ۗ اِنَّ قُرْاٰ نَ الْـفَجْرِ كَا نَ مَشْهُوْدًا
aqimish-sholaata liduluukisy-syamsi ilaa ghosaqil-laili wa qur`aanal-fajr, inna qur`aanal-fajri kaana masy-huudaa
"Laksanakanlah sholat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan (laksanakan pula sholat) subuh. Sungguh, sholat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 78)
2. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَتَرَى الشَّمْسَ اِذَا طَلَعَتْ تَّزٰوَرُ عَنْ كَهْفِهِمْ ذَا تَ الْيَمِيْنِ وَاِ ذَا غَرَبَتْ تَّقْرِضُهُمْ ذَا تَ الشِّمَا لِ وَهُمْ فِيْ فَجْوَةٍ مِّنْهُ ۗ ذٰلِكَ مِنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ ۗ مَنْ يَّهْدِ اللّٰهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ ۚ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهٗ وَلِيًّا مُّرْشِدًا
wa tarosy-syamsa izaa thola'at tazaawaru 'ang kahfihim zaatal-yamiini wa izaa ghorobat taqridhuhum zaatasy-syimaali wa hum fii fajwatim min-h, zaalika min aayaatillaah, may yahdillaahu fa huwal-muhtadi wa may yudhlil fa lang tajida lahuu waliyyam mursyidaa
"Dan engkau akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan apabila matahari itu terbenam, menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas di dalam (gua) itu. Itulah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barang siapa diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barang siapa disesatkan-Nya, maka engkau tidak akan mendapatkan seorang penolong yang dapat memberi petunjuk kepadanya."
(QS. Al-Kahf 18: Ayat 17)
3. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
فَا صْبِرْ عَلٰى مَا يَقُوْلُوْنَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوْبِهَا ۚ وَمِنْ اٰنَآئِ الَّيْلِ فَسَبِّحْ وَاَ طْرَا فَ النَّهَا رِ لَعَلَّكَ تَرْضٰى
fashbir 'alaa maa yaquuluuna wa sabbih bihamdi robbika qobla thuluu'isy-syamsi wa qobla ghuruubihaa, wa min aanaaa`il-laili fa sabbih wa athroofan-nahaari la'allaka tardhoo
"Maka sabarlah engkau (Muhammad) atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum matahari terbit, dan sebelum terbenam; dan bertasbihlah (pula) pada waktu tengah malam dan di ujung siang hari, agar engkau merasa tenang."
(QS. Ta-Ha 20: Ayat 130)
4. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اَلَمْ تَرَ اِلٰى رَبِّكَ كَيْفَ مَدَّ الظِّلَّ ۚ وَلَوْ شَآءَ لَجَـعَلَهٗ سَا كِنًا ۚ ثُمَّ جَعَلْنَا الشَّمْسَ عَلَيْهِ دَلِيْلًا ۙ
a lam taro ilaa robbika kaifa maddazh-zhill, walau syaaa`a laja'alahuu saakinaa, summa ja'alnasy-syamsa 'alaihi daliilaa
"Tidakkah engkau memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan (dan memendekkan) bayang-bayang; dan sekiranya Dia menghendaki, niscaya Dia jadikannya (bayang-bayang itu) tetap, kemudian Kami jadikan matahari sebagai petunjuk,"
(QS. Al-Furqan 25: Ayat 45)
5. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
فَاَ تْبَعُوْهُمْ مُّشْرِقِيْنَ
fa atba'uuhum musyriqiin
"Lalu (Fir'aun dan bala tentaranya) dapat menyusul mereka pada waktu matahari terbit."
(QS. Asy-Syu'ara' 26: Ayat 60)
6. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
فَقَا لَ اِنِّيْۤ اَحْبَبْتُ حُبَّ الْخَيْرِ عَنْ ذِكْرِ رَبِّيْ ۚ حَتّٰى تَوَا رَتْ بِا لْحِجَا بِ ۗ
fa qoola inniii ahbabtu hubbal-khoiri 'ang zikri robbii, hattaa tawaarot bil-hijaab
"maka dia berkata, Sesungguhnya aku menyukai segala yang baik (kuda), yang membuat aku tersibukkan dari ingat akan (kekuasaan) Tuhanku, sampai matahari terbenam."
(QS. Sad 38: Ayat 32)
7. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
فَا صْبِرْ عَلٰى مَا يَقُوْلُوْنَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوْبِ ۚ
fashbir 'alaa maa yaquuluuna wa sabbih bihamdi robbika qobla thuluu'isy-syamsi wa qoblal-ghuruub
"Maka bersabarlah engkau (Muhammad) terhadap apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum matahari terbit dan sebelum terbenam."
(QS. Qaf 50: Ayat 39)
8. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لشَّمْسِ وَضُحٰٮهَا ۖ
wasy-syamsi wa dhuhaahaa
"Demi matahari dan sinarnya pada pagi hari,"
(QS. Asy-Syams 91: Ayat 1)
9. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لضُّحٰى ۙ
wadh-dhuhaa
"Demi waktu duha (ketika matahari naik sepenggalah),"
(QS. Ad-Duha 93: Ayat 1)
Peredaran matahari mengisyaratkan waktu terbit, waktu terbenam, waktu pagi, waktu dhuha, waktu siang, waktu sore, bayangan benda memanjang memendek dan berubah ke kanan atau ke kiri. Dan semua itu menunjukkan matahari sebagai waktu jam dari suatu hari. Sedangkan saat ini peredaran matahari sebagai dasar penanggalan kalender syamsiyah atau masehi.
C. Peredaran Bulan Sebagai Petunjuk Waktu Tanggal Hari
Peredaran Bulan menunjukkan sebagai waktu tanggal dari suatu hari untuk bulan ke bulan berikutnya.
1. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
يَسْــئَلُوْنَكَ عَنِ الْاَ هِلَّةِ ۗ قُلْ هِيَ مَوَا قِيْتُ لِلنَّا سِ وَا لْحَجِّ ۗ وَلَيْسَ الْبِرُّ بِاَ نْ تَأْتُوا الْبُيُوْتَ مِنْ ظُهُوْرِهَا وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنِ اتَّقٰى ۚ وَأْتُوا الْبُيُوْتَ مِنْ اَبْوَا بِهَا ۖ وَا تَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّکُمْ تُفْلِحُوْنَ
yas`aluunaka 'anil-ahillah, qul hiya mawaaqiitu lin-naasi wal-hajj, wa laisal-birru bi`ang ta`tul-buyuuta ming zhuhuurihaa wa laakinnal-birro manittaqoo, wa`tul-buyuuta min abwaabihaa wattaqulloha la'allakum tuflihuun
"Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang bulan sabit. Katakanlah, Itu adalah (penunjuk) waktu bagi manusia dan (ibadah) haji. Dan bukanlah suatu kebajikan memasuki rumah dari belakangnya, tetapi kebajikan adalah (kebajikan) orang yang bertakwa. Masukilah rumah-rumah dari pintu-pintunya dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 189)
2. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
فَلَمَّا رَاَالْقَمَرَ بَا زِغًا قَا لَ هٰذَا رَبِّيْ ۚ فَلَمَّاۤ اَفَلَ قَا لَ لَئِنْ لَّمْ يَهْدِنِيْ رَبِّيْ لَاَ كُوْنَنَّ مِنَ الْقَوْمِ الضَّاۤ لِّيْنَ
fa lammaa ro`al-qomaro baazighong qoola haazaa robbii, fa lammaaa afala qoola la`il lam yahdinii robbii la`akuunanna minal-qoumidh-dhooolliin
"Lalu ketika dia melihat bulan terbit dia berkata, Inilah tuhanku. Tetapi ketika bulan itu terbenam dia berkata, Sungguh, jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat."
(QS. Al-An'am 6: Ayat 77)
3. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لْقَمَرَ قَدَّرْنٰهُ مَنَا زِلَ حَتّٰى عَا دَ كَا لْعُرْجُوْنِ الْقَدِيْمِ
wal-qomaro qoddarnaahu manaazila hattaa 'aada kal-'urjuunil-qodiim
"Dan telah Kami tetapkan tempat peredaran bagi bulan, sehingga (setelah ia sampai ke tempat peredaran yang terakhir) kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua."
(QS. Ya-Sin 36: Ayat 39)
4. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لْقَمَرِ اِذَا اتَّسَقَ ۙ
wal-qomari izattasaq
"demi bulan apabila jadi purnama,"
(QS. Al-Insyiqaq 84: Ayat 18)
Peredaran bulan mengisyaratkan adanya bulan sabit awal sebagai waktu penentuan tanggal hari untuk berhaji, bulan sabit sebagai tanggal hari terakhir dari kalender bulan, bulan purnama sebagai pertengahan tanggal dari kalender bulan. Keteraturan dan kesesuaian terhadap penanggalan hari ditunjukkan dan diteliti keteraturannya berkaitan tanggal peristiwa gerhana matahari dan gerhana bulan sesuai dengan kalender hijriyah atau qomariyah, sedangkan bergeser 11 hari pada kalender masehi atau syamsiyah.
* Terjemahan Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com
Comments
Post a Comment