Gerak Semu Tahunan Matahari Tidak Sesuai dengan Fakta, Hari Imlek (Awal Kalender Tionghoa) Pada Kalender Gregorian ini Buktinya
Gerak Semu Tahunan Matahari Tidak Sesuai dengan Fakta, Hari Imlek (Awal Kalender Tionghoa) Pada Kalender Gregorian ini Buktinya
Hari imlek dirayakan di china untuk menyambut datangnya musim semi yang ditandai dengan terlihatnya matahari di horizon atau cakrawala di langit sebelah selatan sebagai tanda berakhirnya musim dingin.
Menurut teori bumi bulat GE, musim semi di belahan bumi utara dimulai tanggal 21 Maret sampai 21 Juni setiap tahunnya dan secara perhitungan teori selalu stabil pada tanggal tersebut, karena gerak semu tahunan matahari selalu tetap.
Mari kita bandingkan dengan fakta tentang pelaksanaan hari imlek, apakah tetapi atau berubah?
16 Februari 2018
5 Februari 2019
25 Januari 2020
12 Februari 2021
1 Februari 2022
22 Januari 2023
10 Februari 2024
29 Januari 2025
Jika kita bandingkan dengan fakta, maka kita tidak bisa membandingkan tanggal bulannya karena musim semi di romawi/roma dan china tidak sama. Yang kita bandingkan berubah atau tidaknya dan tentunya musim semi di china lebih dahulu dibandingkan dengan di romawi karena posisi china berada di sebelah selatan daripada posisi romawi, sehingga dapat diperoleh kesimpulan bahwa teori bumi bulat GE mengalami perubahan tanggal bulan pada awal musim semi di china, hal ini menunjukkan gerak semu tahunan matahari tidak sesuai dengan fakta dimana posisi semu matahari bergeser setiap tahunnya dengan selisih sekitar 11 hari. Kesimpulan lainnya adalah hari imlek juga bergeser sekitar 11 hari mendahului dari tanggal perayaan tahun sebelum, hal ini menunjukkan jumlah hari dalam 1 tahun bukan 365 hari tetapi yang benar berdasarkan peredaran matahari berjumlah 354 hari sebagaimana peredaran bulan.
Comments
Post a Comment